Friday, June 17, 2011

Wasiat Rasulullah SAW kepada umatnya


Muttaqi al-Hindi berkata dalam Kanzu’l-’Ummal dari Ibnu Sa’d dengan sanad yang berasal dari ‘Umar yang berkata:

Kami berada di rumah Nabi dan di antara kami dan kaum wanita terdapat hijab: Maka Rasul Allah bersabda: ‘Basuhi diriku dengan tujuh kantong air (qirab, kantong yang terbuat dari kulit, pen.) dan ambilkan lembaran dan tinta agar aku menuliskan untuk kamu surat supaya kamu tidak akan pernah tersesat sesudahnya untuk selama-lamanya!’ Dan berkatalah kaum wanita: ‘Penuhi keinginan Rasul Allah!’ Dan aku berkata (Umar): ‘Diam kamu! Bila ia sakit kamu menangis! Tapi bila ia sehat kamu pegang tengkuknya!’ Maka Rasûl Allah saw. bersabda: ‘Mereka lebih baik dari kamu!’ -  Kanzu’l-’Ummal, jilid 4, hlm. 52. Lihat “Bab 15” Sub Bab “Umar Berani Tolak Permintaan Rasul saw”

56.         Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Jabir:

‘Bahwa Nabi meminta lembaran (shahifah) menjelang ajalnya, agar beliau dapat menuliskan surat supaya orang-orang tidak pernah akan tersesat sesudahnya, dan ‘Umar menentangnya (khalafa), bahkan menolaknya’ - Musnad Ahmad, jilid 3, hlm. 346

Bukhari dan Muslim yang berasal dari Ibnu ‘Abbas:

“Menjelang wafatnya Nabi, di rumahnya berada beberapa orang di antaranya ‘Umar bin Khaththab. Beliau bersabda: ‘Biarkan (halumma) kutuliskan untuk kamu surat, agar kamu tidak pernah akan tersesat sesudahnya!’ ‘Umar menjawab: ‘Nabi telah dikuasai sakit dan ada padamu al-Qur’an maka cukuplah Kitab Allah!’. Dan keluarga Rasul berselisih pendapat (dengan ‘Umar) dan mereka bertengkar. Dan di antaranya ada yang berkata: ‘Kamu bawakanlah! Biar beliau menuliskan untukmu surat yang tidak akan pernah membuat kamu tersesat sesudahnya!’ Dan di antara mereka ada yang berkata seperti dikatakan ‘Umar. Dan tatkala ucapan-ucapan dan perselisihan makin menjadi-jadi, beliau bersabda: “Pergilah kamu dari sini!” -  Qumu‘anni. Shahih Bukhari, Bab Karahiyah al-Khilaf min Kitab al-I’tisham bi’l-Kitab was-Sunnah; Shahih Muslim pada akhir Kitab al-Washiyah.


‘Hari Kamis, aduh hari Kamis!” Kemudian ia menangis sehingga air matanya menetes ke kerikil. Ia lalu berkata: ‘Sakit Rasul Allah makin memberat pada hari Kamis, dan beliau berseru: ‘Ambilkan kertas akan kutulis bagi kamu surat, agar kamu tidak akan tersesat sesudahnya untuk selama-lamanya!’ Dan mereka bertengkar (tanaza’u) dan tidaklah pantas bertengkar di depan Nabi. Mereka berkata: ‘Rasul Allah sedang meracau! (hajara, yahjuru)..Dan beliau mewasiatkan menjelang wafatnya: “Keluarkan kaum musyrikin dari Jazirah Arab dan beri hadiah kepada utusan sebagaimana aku lakukan!’. Dan aku lupa yang ketiga” - Shahih Bukhari jilid 2, hlm. 111, ‘Kitab al-Jihad’  

Hadis Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas yang berkata

“Hari Kamis aduh hari Kamis!” Kemudian air matanya mengalir di kedua pipinya seperti untaian mutiara. Ibnu ‘Abbas melanjutkan: ‘Rasul Allah bersabda: ‘Bawakan kepadaku tulang belikat (katf, kitf, katif, waktu itu dipakai sebagai kertas) dan tinta aku akan menuliskan bagimu surat agar kamu tidak akan pernah tersesat sesudahku untuk selama-lamanya!” Dan mereka menjawab: “Rasul Allah sedang meracau!”  - Shahih Muslim, pada akhir Kitab al-Washiyah; Musnad Ahmad, jilid 1, hlm.355.

No comments:

Post a Comment