Tuesday, October 11, 2011

Sembuh karena Berbuat Baik


8 04 2011
Oleh KH JALALUDDIN RAKHMAT
Hari-hari Rita adalah hari-hari sibuk. Ia kepala Taman Kanak-kanak di sebuah kota kecil. Ia harus bekerja keras agar TK yang dipimpinnya mampu bersaing dengan TK-TK lain yang tumbuh seperti jamur di musim hujan. Ia juga memikul beban untuk membesarkan anak-anaknya yang ABG. Untuk menutupi kebutuhannya ia harus bekerja dari pagi sampai petang. Setiap hari selalu saja ada masalah, di rumahnya, di taman kanak-kanaknya, di kampungnya, di mana pun ia berada.

Pada suatu sore, masih dalam keadaan penat dan stres, ia bergegas datang ke tempat bersalin, agak jauh dari rumahnya. Ia mendengar berita bahwa tempat bersalin itu kekurangan tenaga untuk mengurus bayi-bayi yang ditelantarkan orangtuanya. Ada bayi yang ditinggalkan ibunya yang datang ke tempat itu hanya untuk melahirkan. Ada juga bayi yang ditemukan di tempat pembuangan sampah. Umumnya keadaan bayi itu sangat mengenaskan.

Rita mendaftar sebagai tenaga sukarela. Bayi pertama yang ia pegang punya cacat bawaan. Kepalanya menempel dengan punggungnya. Tubuhnya panas, mungkin demam. Ia menyeka bayi itu dengan handuk hangat, membedakinya, dan mengenakan pakaian bersih. Ketika ia menimangnya, ia mencium bau yang segar. Ajaib, bau segar bayi itu masuk ke lubang hidungnya, menembus pembuluh-pembuluh darahnya, dan mengalirkan kehangatan ke seluruh tubuhnya. Ia merasakan kesegaran, kesehatan, dan kenyamanan yang sulit digambarkan. Stres karena berbagai masalah yang dihadapinya menguap. Paling ajaib dari semuanya itu, sakit punggungnya juga hilang.

Sebulan sebelumnya ia pernah dirawat karena sakit punggungnya itu. Obat-obat yang dimakannya hanya menambah jumlah utangnya dan mengurangi sakitnya sebentar. Tetapi setelah membantu merawat bayi-bayi terlantar itu, sakit punggungnya hilang sama sekali. Ia meperoleh keuntungan tambahan. Makan dan tidurnya lebih enak. Hatinya lebih tenteram. Dan ia memandang dunia dengan lebih optimis.

Kisah Rita itu adalah kisah sebenarnya, yang saya ubah setting kulturalnya sedikit. Ini adalah salah satu dari kisah ribuan orang yang disurvei oleh Allan Luks. 

Pada 1991 dan sekali lagi 2001, Luks melaporkan hasil surveinya dalam buku The Healing Power of Doing Good: The Health and Spiritual Benefits of Helping Others; Daya Penyembuh dari Berbuat Baik: Faidah kesehatan dan keruhanian karena membantu orang lain.Di samping sakit punggung, Allan Luks menyebutkan sejumlah penyakit yang dapat disembuhkan karena menolong orang. Sakit kepala, tidak bisa tidur, infeksi, sakit maag, arthritis (peradangan pada persendian), lupus (sakit persendian), asthma, gangguan jantung, bahkan kanker. Efek paling kecil adalah mengurangi rasa sakit. Allan Luks juga menemukan bahwa membantu orang juga menyembuhkan gangguan-gangguan psikologis seperti stress, marah, dendam, cemas, takut, dan sedih.

Bukan tempatnya di sini kita memberikan penjelasan medis tentang pengaruh menolong pada sistem imun kita. Buku Allan Luks mengingatkan saya pada sabda-sabda Nabi saw tentang puasa. “Shumuu tashihhuu…,” kata Nabi. Puasalah supaya kamu sehat. Dalam khotbahnya menyambut Ramadhan, Nabi saw mengajarkan puasa yang menyehatkan: “Bersedekahlan pada fakir miskin di antara kalian, muliakan orang-orang besar kalian, sayangi orang-orang kecil kalian, sambungkan persaudaraanmu, jaga lidah kamu…lindungi dirimu dari api neraka walaupun dengan sebutir kurma; lindungi dirimu dari neraka walaupun dengan seteguk air.” (Mafatih al-Jinan 273)

Puasa menyehatkan kita bukan karena selama puasa terjadi proses pembersihan tubuh dari zat-zat beracun saja; tetapi karena puasa juga memberikan peluang untuk membantu orang lain. Bulan puasa adalah bulan bersedekah. Kata sedekah berasal dari asal kata shadaqah. Kata ini dengan berbagai derivasinya berarti ketulusan, persahabatan, pembuktian, keabsahan, kepercayaan, kriteria atau ukuran. Bersedekah berarti melakukan agama dengan tulus, membuktikan komitmennya kepada kebenaran, memenuhi kriteria keimanan kepada Allah dan RasulNya.

Dalam hadis-hadis Nabi, bersedekah bukan hanya memasukkan uang recehan ke dalam kotak amal jariah di surau. Ia memberikan beberapa contoh sedekah: kau tersenyum ketika berjumpa dengan sahabatmu, kauambilkan air buat orang lain, kautunjuki jalan orang yang sesat, kausingkirkan duri dari pinggir jalan, kaubimbing orang yang buta, kauhibur orang yang menderita dan sebagainya.

No comments:

Post a Comment