Allah swt berfirman:
ومن الناس من يشري نفسه ابتغاء مرضاة الله والله رؤوف بالعباد
“Diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya karena mencari ridha Allah ; dan Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. “
Allah Azza wa Jalla membanggakan Ali bin Abi Thalib (sa) di hadapan para malaikat-Nya, karena ia siap mengorbankan hidupnya untuk Rasulullah saw. Kemudian Allah swt menurunkan ayat ini untuk memberitakan bahwa demi mencari ridha Allah, Ali (sa) siap mengorbankan hidupnya.
Dalam tafsir Al-Kabir, tentang ayat ini Fakhrur Razi mengatakan:
Ayat ini turun berkaitan dengan Ali bin Abi Thalib (sa) saat menggantikan Nabi saw di tempat tidurnya ketika beliau keluar ke guwa di malam hari. Diriwayatkan bahwa saat ia tidur di tempat tidur Nabi saw, Jibril berdiri di dekat kepalanya dan Mikail di dekat kakinya. Jibril berkata: Selamat, selamat atas orang seperti engkau wahai putera Abu Thalib, Allah membanggakanmu di depan para malaikat-Nya.” Maka turunlah ayat ini.
Dalam Usdul Ghabah 4/25:
Ast-Tsa’labi berkata, aku melihat dalam sebagian kitab bahwa Rasulullah saw, ketika hendak hijrah ia meninggalkan Ali bin Abi Thalib (sa) di Mekkah, menyerahkan tugas-tugasnya dan menitipkan apa yang beliau miliki. Ketika beliau pergi ke guwa dan rumahnya dikepung oleh orang-orang musyrik, beliau menyuruh Ali bin Abi Thalib (sa) tidur di tempat tidurnya. Beliau berkata kepadanya: berselimutlah kamu dengan selimutku yang dari Hadhra maut dan berwarna hijau, insya Allah kamu akan diselamatkan dari hal-hal yang berbahaya. Kemudian Ali (sa) melakukan hal itu, maka Allah berfirman kepada Jibril dan Mikail (sa): “Aku mempersaudarakan di antara kalian berdua dan menjadikan umur salah seorang di antara kalian lebih panjang dari yang lain, bagaimana sikap kalian tentang sikap seseorang yang mau mengorbankan hidupnya untuk saudaranya.” Kemudian menyatakan tentang Rasulullah saw dan Ali (sa): “Apakah kalian berdua (Jibril dan Mikail) tidak ingin seperti Ali bin Abi Thalib yang Aku persaudarakan dengan nabi-Ku Muhammad, ia siap tidur di ranjang saudaranya dengan mengorbankan hidupnya? Turunlah kalian berdua ke bumi dan jagalah dia dari musuh-musuhnya. Kemudian mereka turun, Jibril berada di dekat kepala Ali (sa) dan Mikail di dekat kakinya. Jibril berkata: “selamat, selamat atas orang seperti engkau wahai putera Abu Thalib, Allah membanggakanmu di depan para malaikat-Nya.” Kemudian Allah azza wa jalla menurunkan kepada Rasul-Nya – ketika beliau menuju Madinah, tentang keutamaan Ali (sa) – ayat ini: “Diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya karena mencari ridha Allah . “
Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Syawahidut Tanzil, Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, jilid 1, halaman 96, hadis ke : 133,134,135,136,137,139,140,141 dan 142.
2. Tafsir Fakhrur Razi, jilid 5, halaman 223, cet. Al-Bahiyah ; jilid 2, halaman 283, cet. Dar Ath-Thaba’ah, Mesir.
3. Tafsir Ad-Durrul Mantsur, tentang surat Al-Anfal: 30.
4. Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid 1 halaman 330.
5. Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid 1 halaman 348, meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat “Ingatlah ketika orang-orang kafir melakukan maker padamu untuk menangkap atau membunuhmu …” (Al-Anfal: 30), berkaitan dengan hal ini.
6. Mustadrak Ash-Shahihayn Al-Hakim, jilid 3 halaman 4.
7. Kifayah Ath-Thalib, Al-Kanji Asy-Syafi’i, halaman 239, cet. Al-Haidariyah; halaman 114, cet. Al-Ghira
8. Al-Fushul Muhimah, Ibnu shabagh Al-Maliki, halaman 31, cet. Al-Haidariyah; halaman 33, cet. Yang lain.
9. Tadzkirah Al-khawwash, As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, halaman 35 dan 200, cet. Al-Haidariyah; halaman 21 dan 115, cet, yang lain.
10. Nurul Abshar, Asy-Syablanji, halaman 78, cet. As-Sa’idiyah ; halaman 78, cet. Al-‘Utsmaniyah.
11. Yanabi’ul Mawaddah, Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman 92, cet. Islambul ; halaman 105, cet. Al-Haidariyah.
12. Nur Al-Abshar halaman 77.
13. Kunuz Al-Haqaiq, Al-Mannawi, halaman 31, hadis ke 1578.
14. Khashaish An-Nasa’i, halaman 8.
15. Ar-Riyadh An-Nadhrah, Al-Muhibb Ath-Thabari, jilid 2 halaman 203.
16. Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 86.
17. Kanzul Ummal, Al-Muttaqi, jilid 8 halaman 333.
18. Majma’ Al-Haitsami, jilid 9 halaman 119.
19. Tarikh Baghdad, Al-Khatib, jilid 13 halaman 191.
20. Ath-Thabaqat Al-Kubra, Ibnu Sa’d, jilid 8 halaman 35 dan 162.
21. Usdul Ghabah, Ibnu Atsir, jilid 4 halaman 18 dan 19.
22. Syarh Nahjul Balaghah, Ibnu Abil Hadid, jilid 13, halaman 262, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul fadhl.
23. As-Sirah An-Nabawiyah, Zaini Dahlan (catatan pinggir) As-Sirah Al-Halabiyah, jilid 1, halaman 306.
Wassalam
Dikutip dari blog Syamsuri Rifai
Dikutip dari blog Syamsuri Rifai
No comments:
Post a Comment