Tuesday, October 11, 2011

Islam Aktual


Februari tahun lalu Iran menetapkan hukuman mati bagi Salman Rusdhie. Dua minggu yang lalu, Crescent International, mingguan yang terbit di Ontario, Kanada, menulis editorial mengomentari peristiwa ini: “Jelaslah tujuan pemerintah Iran adalah mengubah setiap orang Islam di mana pun menjadi prajurit Islam dan supaya tidak ada tempat yang aman bagi Rusdhie. Memang itulah dampaknya. Gerakan kaum muslim sedunia yang menentang buku ini, pengarang dan penerbitnya luar biasa. Tetapi segera kaum moderat pro-saudi berhasil mengalihkan dan menenggelamkan kemarahan orang Islam menjadi protes pasif…Dalam beberapa bulan saja tampaknya orang-orang Islam di mana-mana telah dibungkam dan dengan tidak enak menerima satanic verses. 

Sementara itu, satanic verses telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diterbitkan dalam edisi murah. Tetapi ada satu masyarakat kecil yang terus menerus melancarkan perang melawan kekuatan gabungan Pemerintah Inggris, kaum establishment Inggris, media Barat dan pendukung-pendukung Rusdhie lainnya. Mereka adalah orang-orang Islam yang tinggal di inggris. Jumlah mereka sedikit, hanya sekitar dua juta orang saja”. 

Memang, pada saat isu Satanic Verses memudar di negara-negara lain, di inggris ia menjadi isu orang Islam yang sangat penting. Mula-mula BBC menyiarkan hasil penelitian – hanya 28 persen saja orang Islam di Inggris mendukung hukuman mati bagi Rusdhie. 

Esoknya, Dr. Kalim Siddiqui, Direktur Muslim Research Institute, berbicara di hadapan kaum muslim di Manchaster. Ia meminta hadirin untuk mengangkat tangan bila setuju fatwa hukuman mati. mengejutkan, dan disaksikan puluhan media massa, seluruh yang hadir mengangkat tangan. 

Pada hari berikutnya, media massa di Inggris menuntut agar Dr. Siddiqui diadili atau di usir dari inggris, karena menghasut orang untuk membunuh. Jamaat Ahle Sunnat, organisasi yang menguasai masjid-masjid di inggris mendukung Siddiqui. Mereka mengumumkan “The Day of Muslim Solidarity”. Hampir seribu masjid berpartisipasi. Lebih dari 300.000 orang Islam berdemontrasi mengangkat tangan sebagai simbol dukungan pada hukuman mati Rusdhie. 

Pemerintah Inggris terkejut dengan halus mereka mendekati kaum “ moderat” di kalangan muslim. Kata mereka, tidak perlu ada aksi angkat tangan untuk mendukung hukuman mati bagi penghina Islam. Bukankah al-Quran sudah menetapkannya. Isu Rushdie sudah selesai marilah kita mengalihkan pada dakwah yang positif. Bacalah al-Quran. 

Dr siddiqui menjawab bahwa kaum kuffar tidak mengenal al-Qur’an. Satu-satunya bahasa yang mereka pahami adalah aksi politik dan persatuan berdasarkan al-Qur’an. Hanya membaca al-Qur’an tidak menyelesaikan persoalan. 

Al-Qur’an harus diaktualisasikan dalam kekuatan politik muslim lewat partisipasi masa dalam gerakan Islam Ada dua macam Islam: konseptual dan aktual. Islam konseptual terdapat dalam al-Qur’an, al-Sunnah dan buku-buku atau ceramah-ceramah tentang ke-Islaman. Islam aktual terdapat pada perilaku pemeluknya. Islam konseptual boleh menunjukkan kebencian Islam kepada kedzaliman dan dukungan pada pihak yang didzalimi. Tetapi Islam konseptual tidak akan dapat menghilangkan sistem yang dzalim. Hanya Islam aktual yang mengubah sejarah. 

Al-Qur’an dan al-Sunnah menunjukan pentingnya keluarga sakinah, kongres umat Islam dapat membicarakan keluarga sejahtera, tetapi hanya perilaku umat Islam yang dapat mewujudkannya. 

Al-Qur’an boleh jadi sudah menetapkan hukuman mati bagi penghina Islam, tetapi hukuman mati itu tidak akan pernah terwujud tanpa aksi politik orang Islam. Peristiwa Salman Rusdhie akan selalu mengingatkan kita, seperti kata Dr. Siddiqui, bahwa kekuatan umat muslim terletak pada tindakan mereka, bukan pada teks-teks suci yang mereka yakini.  

(Jalaluddin Rakhmat)
Sumber: http://almunawwarah.com

No comments:

Post a Comment