Wednesday, August 3, 2011

PERSAMAAN SAHABAT NABI SAW DAN SAHABAT MUSA AS


PERSAMAAN SAHABAT NABI SAW DAN SAHABAT MUSA AS

Jika sesetengah (bukannya semua) sahabat Nabi Muhammad Saw diterangkan oleh al-Quran sebagai orang yang lari dari medan perang (Uhud dan Hunain), munafik, meninggalkan Nabi ketika khutbah Jumaat dan sebagainya, maka bagaimanakah pula sikap sahabat/kaum Nabi Musa as.? Al-Quran dalam Surah al-Maidah ayat 20-26 menjelaskan sikap mereka seperti berikut: 

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Wahai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka (setelah kamu diperhamba oleh Firaun dan orang-orangnya), dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yang lain".QS. al-Mai'dah (5) : 20

Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina- Baitul Muqaddis) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. QS. al-Mai'dah (5) : 21

Mereka berkata: "Wahai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."                      QS. al-Mai'dah (5) : 22

Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
QS. al-Mai'dah (5) : 23

Mereka berkata: "Wahai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu (berperang) bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja".
QS. al-Mai'dah (5) : 24

Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku (Nabi Harun). Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".
QS. al-Mai'dah (5) : 25

Allah berfirman: " (Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." QS. al-Mai'dah (5) : 26

Kesimpulannya:

1. Sahabat Nabi Musa (Bani Israil) telah ingkar dengan arahan Nabi Musa supaya memasuki tanah suci Palestin kerana takut berperang.

2. Mereka yang ingkar itu mengarahkan Nabi Musa agar berperang bersama Tuhan  manakala mereka hanya menunggu sahaja.

3. Mereka disifatkan sebagai sahabat/kaum yang fasiq oleh al-Quran.

4. Akibat ingkar dengan arahan Nabi Musa mereka disesatkan oleh Allah swt selama 40 tahun di tengah padang pasir Tiih (sekarang terletak di wilayah Mesir).

Justeru itu, sahabat Nabi Musa yang ingkar dengan arahannya bukanlah sahabat yang layak dijadikan contoh dan mereka bukalanlah sahabat yang adil.

No comments:

Post a Comment