Dikutip dari: Surat Imam Ali bin Abi Abi Thalib (sa) kepada Pembantunya yang Menyalahgunakan Jabatan
Ammâ ba’du. Sesungguhnya aku telah mempercayakan kepada Anda amanat yang dibebankan atas diriku. Kuanggap Anda sebagai “orang dalam” yang amat kupercayai. Tidak ada seorang pun dari keluargaku terdekat yang sangat kuharapkan dukungannya serta keikhlasan dan kejujurannya lebih daripada Anda. Namun kini, ketika Anda lihat aku ditantang oleh keganasan zaman dan kekalapan lawan, di saat rusaknya amanat kebanyakan manusia, dan parahnya kelalaian yang menimpa umat ini …, justru Anda sendiri telah “membalikkan punggung”, meninggalkan aku bersama orang-orang yang meninggalkan, menelantarkan aku bersama mereka yang menelantarkan, dan mengkhianati aku bersama mereka yang berkhianat. Maka, tiada bantuan yang Anda berikan dan tiada pula amanat yang Anda tunaikan.
Seolah-olah bukan karena Allah Anda berjuang sebelum ini, dan bukan berdasarkan petunjuk-Nya Anda berjalan selama ini. Seakan-akan Anda hanya ingin menjerumuskan umat ini guna memperoleh dunia mereka, dan merencanakan tipu daya demi merampas hak mereka.
Manakala kesulitan negeri ini makin bertambah, membuka jalan bagi Anda untuk mengkhianati umat, Anda pun segera bertindak dan meloncat, menerkam apa saja yang dapat Anda kuasai – dari harta mereka yang tersimpan untuk janda dan anak yatim – dengan kecepatan laksana seekor serigala menerkam anak domba yang terluka. Lalu Anda bergegas membawanya semua jauh ke negeri Hijaz dengan hati amat puas, tak sedikit pun bercampur perasaan berbuat dosa, seakan-akan Anda telah mewarisi dari ayah dan ibu Anda …!
Sungguh, sebelum ini Anda termasuk di antara orang-orang yang berpikir sehat. Betapa kiranya Anda dapat menelan minuman dan makanan yang Anda tahu benar-benar sebagai minuman haram dan makanan haram …! Betapa teganya Anda membeli sahaya dan menikahi wanita dengan harta anak yatim, kaum fakir-miskin, orang-orang mukmin dan para mujahidin yang untuk merekalah Allah swt telah memelihara semua harta ini, dan dengan mereka pula ditundukkan-Nya negeri-negeri ini?!
Sungguh, sebelum ini Anda termasuk di antara orang-orang yang berpikir sehat. Betapa kiranya Anda dapat menelan minuman dan makanan yang Anda tahu benar-benar sebagai minuman haram dan makanan haram …! Betapa teganya Anda membeli sahaya dan menikahi wanita dengan harta anak yatim, kaum fakir-miskin, orang-orang mukmin dan para mujahidin yang untuk merekalah Allah swt telah memelihara semua harta ini, dan dengan mereka pula ditundukkan-Nya negeri-negeri ini?!
Bertakwalah kepada Allah dan kembalikan semuanya itu kepada mereka!
Jika tidak, dan Allah memberiku kuasa atas Anda, niscaya akan kuhukum Anda dengan hukuman yang setegas-tegasnya demi memenuhi pertanggunganjawabku kepada Allah. Dan akan kuhantam Anda dengan pedangku yang tidak seorang pun kuhantam dengannya melainkan ia pasti masuk neraka!
Jika tidak, dan Allah memberiku kuasa atas Anda, niscaya akan kuhukum Anda dengan hukuman yang setegas-tegasnya demi memenuhi pertanggunganjawabku kepada Allah. Dan akan kuhantam Anda dengan pedangku yang tidak seorang pun kuhantam dengannya melainkan ia pasti masuk neraka!
Demi Allah, seandainya salah seorang di antara kedua putraku Hasan dan Husein, melakukan perbuatan yang Anda lakukan, tidak sedikit pun akan kuringankan perlakuanku terhadap mereka, dan tidak sejenak pun akan kubiarkan mereka selamat dari kejaranku sampai aku berhasil mengambil kembali segala yang bukan menjadi haknya dan menghapus kebatilan dari perbuatan aniaya mereka.
Aku bersumpah demi Allah, Tuhan semesta alam, sekali-kali aku takkan merasa senang sedikit pun sekiranya apa yang Anda ambil itu menjadi milikku yang kemudian kutinggalkan sebagai warisan bagi keluarga sepeninggalku.
Aku bersumpah demi Allah, Tuhan semesta alam, sekali-kali aku takkan merasa senang sedikit pun sekiranya apa yang Anda ambil itu menjadi milikku yang kemudian kutinggalkan sebagai warisan bagi keluarga sepeninggalku.
Perhatikan dirimu baik-baik, sebentar lagi Anda sudah akan mencapai “tujuan akhir dan tertanam di bawah lapisan tanah. Segala perbuatanmu akan diperlihatkan kepada dirimu di padang mahsyar, tempat orang-orang yang telah berbuat aniaya akan merintih menyesali diri, orang-orang yang lalai akan sangat mengharap seandainya ia dapat kembali ke dunia … Namun waktu itu tiada sedikit pun kesempatan untuk melarikan diri …!
(Syarah Nahjul Balaghah Syeikh Muhammad Abduh, jilid 3, hlm 62)
No comments:
Post a Comment