Thursday, June 30, 2011

Pidato Lengkap Ahmadinejad di Konferensi Tehran



Berikut ini transkrip pidato Ahmadinejad:

Saya bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berdialog tentang salah satu masalah terpenting dunia.

Saya berterima kasih kepada para tamu mulia yang datang dari berabgai negara dan saya berharap upaya ini akan membuahkan hasil yang bermanfaat.

Tema konferensi ini sangat bermakna dan jika terealisasi akan menjadi penjamin terwujudnya keamanan berkesinambungan dan perdamaian untuk semua pihak.

Rekan tercinta! Kalian mengetahui dengan baik bahwa keamanan merupakan pondasi utama kehidupan mulia dan mukaddimah penting bagi kemajuan dan kesejahteraan dunia. Perdamaian dan keamanan adalah tuntutan semua bangsa dan negara bebas dan yang menginginkan perdamaian. Tanpa keamanan berkesinambungan dan rasa aman, tidak akan mungkin ada program komprehensif untuk kemajuan dan kesejahteraan. Dewasa ini, meski banyak sumber di berbagai negara yang dibelanjakan untuk menjamin keamanan nasional daripada mewujudkan kesejahteraan, tidak terlihat tanda-tanda pemulihan kondisi dan reduksi atmosfer ancaman.

Dewan Keamanan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga selama lebih dari 60 tahun tidak mampu mewujudkan keamanan yang langgeng dan rasa aman dalam hubungan internasional. Bahkan kondisi saat ini lebih buruk dan lebih inkondusif dibandingkan dekade lalu. Peperangan, agresi, pendudukan, dan yang lebih dahsyat bayang-bayang bahaya serta yang lebih penting penimbunan senjata nuklir dan destruksi massal, dan yang lebih buruk lagi politik beberapa negara imperialis yang membuat keamanan tingkat nasional, regional, dan internasional, tidak jelas bagi seluruh negara dan bangsa, serta opini masyarakat dunia yang dewasa ini sangat terpengaruh dari perasaan khawatir dan ancaman. Slogan perlucutan senjata nuklir belum terealisasi dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Gudang-gudang senjata nuklir, kimia, dan biologi, semakin hari semakin banyak, serta persaingan senjata semakin meluas.

Apa sebab sesungguhnya?

Menurut saya sebabnya harus dicari dalam politik dan kebijakan beberapa negara rakus dan arogan yang sebagiannya akan saya sebutkan:

1. Politik produksi dan Penggunaan Senjata Nuklir

Senjata nuklir pertama diproduksi dan digunakan pertama kali oleh Amerika Seriakt. Aksi anti-kemanusiaan ini secara lahiriah menunjukkan keunggulan Amerika Serikat dan sekutunya pada Perang Dunia II, namun sesungguhnya ini menjadi faktor dan pendorong utama perluasan senjata nuklir oleh pihak lain. Produksi senjata nuklir di sebuah negara itu sendiri menjadi alasan dan faktor perluasan senjata itu oleh negara lain.

2. Penggunaan Senjata Nuklir Sebagai Sarana Pertahanan

Politik ini merupakan faktor utama perluasan persaingan persenjataan mengingat pertahanan menuntut keunggulan baik dari sisi kualitas dan kapasitas senjata dan hal ini kian mengobarkan persaingan persenjataan nuklir. Kalian mengetahui bahwa dewasa ini terdapat lebih dari 20 ribu hulu ledak nuklir di dunia yang sekitar separuhnya ada di gudang-gudang Amerika Serikat yang 2.500 di antaranya adalah hulu ledak nuklir strategis yang mengancam kehidupan bumi.

Pihak pesaing Amerika Serikat juga terpaksa memperluas senjata nuklir dengan alasan pertahanan.

3. Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir dalam Hubungan Internasional

Sangat disayangkan sekali pemerintah Amerika Serikat telah menggunakan senjata atom dan secara resmi mengancam menggunakannya terhadap negara lain. Sebuah negara Eropa beberapa tahun lalu juga mengulang ancaman tersebut. Ketika para pemilik dan pengancam, dan pengguna senjata nuklir, memiliki hak veto di lembaga tertinggi keamanan dunia, apakah ini bukan berarti provokasi negara-negara lain untuk memproduksi senjata nuklir demi keamanan negaranya?

4. Memperalat Dewan Keamanan dan IAEA

Sayang sekali sikap tidak terpuji dan tidak adil ini karena sering terulang berubah menjadi sebuah proses. Dewan Keamanan jelas-jelas diperalat politik beberapa negara arogan dan hingga kini tidak mampu menjaga hak dan keamanan negara-negara. Justifikasi serangan ke Irak dan Afghanistan, perilaku mereka pada era agresi Saddam ke Iran dan terkait masalah Palestina, membuktikan itu semua.

Alih-alih melucuti senjata para pemilik senjata nuklir sebagai manifestasi dari filsafat eksistensinya, dan bantuan kepada negara-negara anggota untuk mendayagunakan program nuklir secara proporsional dan untuk kepentingan damai berdasarkan butir keempat, justru menjadi sarana untuk menekan negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir dan mencegah hak-hak legal mereka dalam mendayagunakan teknologi nuklir sipil.

Hingga kini tidak satu pun dari anggota NPT non-nuklir dapat memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai dengan mudah tanpa menanggung tekanan dan ancaman. Padahal, sesuai dengan butir ke-6 NPT, sampai sekarang belum ada satu laporan dari tim investigator Badan Tenaga Atom Internasional tentang instalasi nuklir Amerika dan sekutunya. Tidak juga ada sebuah program yang diratifikasi guna melucuti senjata nuklir mereka. Sebaliknya, negara-negara pemilik nuklir tetap menekan negara-negara anggota non-nuklir dengan pelbagai alasan sambil mengeluarkan puluhan resolusi.

5. Kebijakan Standar Ganda

Saat ini rezim Zionis Israel telah menyimpan lebih dari 200 hulu ledak nuklir, pemicu sejumlah perang besar dan senantiasa mengancam bangsa dan negara Timur Tengah dengan teror dan serangan militer, ternyata malah mendapat dukungan penuh dari Amerika dan sekutunya. Zionis Israel justru mendapat bantuan dana guna mengembangkan senjata nuklirnya. Uniknya, negara-negara ini pula dengan pelbagai alasan bohong terkait aktifitas damai nuklir negara lain dan tanpa berlandaskan sebuah dokumen yang kuat, malah menerapkan tekanan berat dan perang urat syaraf terhadap negara-negara anggota IAEA. Saat menjustifikasi kebijakan standar gandanya mereka dengan enteng mengatakan bahwa rezim Zionis Israel bukan anggota IAEA.

Apakah ini bukan berarti mendorong negara-negara lain keluar dari IAEA dan menunda komitmen soal larangan perluasan senjata nuklir?!

6. Penyamaan Senjata Nuklir dengan Energi Nuklir

Kalian semua tahu betapa energi nuklir merupakan energi paling bersih dan murah. Pemanasan global dan polusi udara yang dihasilkan bahan bakar fosil dan tidak dapat diperbaharui membuat semakin urgen pengembangan dan pemanfaatan energi nuklir. Selain itu, teknologi nuklir sangat bermanfaat dalam memproduksi obat-obatan, deteksi dan pengobatan penyakit yang sulit disembuhkan, dalam industri pertanian serta di banyak bidang lainnya.

Pengkhianatan terbesar negara-negara pemilik senjata nuklir adalah penyamaan senjata nuklir dengan energi nuklir. Pada prinsipnya, ada perbedaan signifikan terkait jalur produksi senjata dan jalur pemanfaatan energi nuklir. Mereka tahu benar tentang masalah ini. Namun mereka menginginkan senjata dan energi nuklir dalam monopoli mereka guna memaksakan kehendaknya kepada masyarakat internasional.

Apakah perilaku ini bukannya menyiapkan sarana bagi pengembangan dan produksi senjata nuklir?

Semuanya menjadi jelas bahwa produksi, penyimpangan senjata nuklir dan politik tekanan yang dimainkan oleh negara-negara pemilik senjata nuklir menjadi faktor utama instablitas dan pendorong pengembangan senjata nuklir. Pemusnahan senjata nuklir dan melenyapkan ancaman nuklir merupakan pelayanan terbesar dalam menciptakan keamanan berkelanjutan, perdamaian dan persahabatan.

Namun pertanyaannya adalah apakah menyerahkan masalah penting perlucutan senjata dan larangan penyebaran senjata nuklir kepada negara-negara pemilik senjata ini merupakan metode yang benar?

Tindak lanjut metode ini selama 60 tahun lalu hasilnya justru terbalik. Penantian langkah sukarela dari negara-negara pemilik senjata nuklir merupakan sebuah penantian tidak logis dan terlalu lugu. Karena senjata nuklir adalah faktor keunggulan mereka dari negara-negara lain.

Ada sebuah peribahas Iran yang mengatakan, "Pisau tidak akan melukai dirinya sendiri".

Penantian terciptanya keamanan dari para pemilik hak veto dan penjual senjata terbesar di dunia adalah penantian yang sangat tidak logis.

Bapak dan ibu yang terhormat...

Demi merealisasikan tujuan manusia soal perlucutan senjata dan larangan penyebaran senjata nuklir, saya mengusulkan lima poin berikut:
  1. Pembentukan sebuah kelompok independen internasional yang tugasnya menyusun program dan mengawasi perlucutan senjata dan larangan penyebaran senjata nuklir dengan kewenangan mutlak dari Majelis Umum PBB. Kelompok ini akan bekerja dengan partisipasi seluruh negara dan bangsa independen.
  2. Penangguhan keanggotaan negara-negara pemilik, pengguna dan pengancam dengan senjata nuklir di Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan Dewan Gubernur IAEA.
    Hingga kini partisipasi, tekanan dan otoritas mereka atas IAEA menjadi penghalang lembaga ini melaksanakan kewajibannya, khususnya terkait butir ke-4 dan 6 yang menyebabkan IAEA menyimpang dari tugasnya. Terlebih lagi pemerintah Amerika menggunakan senjata yang diproduksi dari sampah nuklir dalam perang Irak yang mengakibatkan penyebaran penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan tidak boleh menjadi anggota Dewan Gubernur IAEA.
  3. Peninjauan ulang NPT
  4. Peninjauan ulang ini harus dilakukan oleh negara-negara independen dan non-nuklir. Partisipasi negara-negara pemilik senjata nuklir, utamanya negara Amerika bakal menjadi kendala penyusunan sebuah kontrak dan perjanjian yang adil. Amerika sendiri adalah negara tertuduh dalam soal produksi, penyebaran dan penggunaan senjata nuklir yang zalim. Amerika tidak boleh mengklaim bahwa perjanjian ini harus sempurna, adil dan kokoh yang memiliki efektifitas yang tinggi.
  5. Semua harus berusaha perbaiki Dewan Keamanan PBB.
  6. Struktur Dewan Keamanan PBB yang ada saat ini sangat tidak adil dan tidak efektif, bahkan menjadi faktor utama pendukung para pemilik senjata nuklir. Di sini, hak veto yang tidak adil, manusiawi dan demokrasi ini harus dibatalkan atau bila masih ada yang bersikeras agar hak zalim ini ditetapkan, guna mengurangi dampak negatifnya, maka negara-negara lain mulai dari Amerika Latin, Eropa dan asia harus juga memiliki hak veto. Dengan demikian, masih ada secercah kepercayaan terhadap Dewan Keamanan PBB.
  7. Tim kerja harus segera dibentuk
  8. Republik Islam Iran sebagai negara yang mampu menasionalkan teknologi nuklir damai siap melakukan alih teknologi kepada negara-negara anggota IAEA dengan pengawasan lembaga ini. Iran sebagai negara yang paling banyak melakukan kerjasama dengan IAEA dan melaksanakan seluruh komitmennya, bukan hanya tidak mendapat bantuan dan kerjasama dari negara-negara anggota IAEA pemilik teknologi dan IAEA sendiri, tapi secara tidak adil berada dalam tekanan paling berat. Sekalipun demikian, Iran punya keyakinan kuat tentang keharusan perlucutan senjata nuklir dunia untuk berpartisipasi aktif dalam mengelola dunia melucuti senjata nuklir dan menyusun perjanjian baru serta melanjutkan kerjasamanya dengan IAEA dalam kerangka hukum. Bapak dan ibu yang terhormat... Di hadapan kalian, saya ingin menyampaikan sejumlah kalimat kepada para pejabat Amerika dan sekutunya. Mereka harus tahu bahwa periode bertumpu pada bom nuklir telah berakhir. Ancaman dengan senjata, khususnya dengan senjata nuklir hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki logika yang jelas dan pemikiran manusiawi. Menggunakan cara ancaman di hadapan logika kuat terkait dengan masa lalu dan sekarang sudah tidak efektif dalam hubungan internasional. Ancaman menggunakan senjata nuklir hanya akan memalukan para pejabat Amerika dan mengungkap kebijakan tidak manusiawi dan ekspansif mereka. Saat ini adalah periode bangsa-bangsa, pemikiran dan budaya. Bersandar pada senjata dalam hubungan internasional adalah warisan negara-negara tidak berbudaya dan terkebelakang. Kebijakan menguasai Timur Tengah, energi dan sumber-sumber energi murah terbukti gagal. Mimpi mendirikan imperatur baru telah buyar dan tidak dapat diramalkan lagi. Dari pada melanjutkan jalan orang-orang terdahulu yang telah bergabung dengan sampah sejarah, akan lebih baik bila bergabung dengan seluruh bangsa dan negara independen, berbudaya dan logika manusiawi. Ini akan lebih baik dan lebih bermanfaat buat mereka. Masa depan milik bangsa-bangsa. Keamanan, perdamaian dan keadilan akan tercipta di seluruh dunia dengan bantuan orang-orang saleh dan manusia sempurna. Pada waktu itu tidak ada tempat bagi orang-orang arogan. Dengan kerjasama, kemitraan dan solidaritas harapan ini bakal tercipta "Energi Nuklir Untuk Semua, Senjata Nuklir Tidak Untuk Siapapun". Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment